January 31, 2025

Berlebih- lebihan dalam agama!! al maidah ayat 77- (arti dan tafsir)

Surat Al-Ma’idah Ayat 77

قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لَا تَغْلُوا۟ فِى دِينِكُمْ غَيْرَ ٱلْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوٓا۟ أَهْوَآءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا۟ مِن قَبْلُ وَأَضَلُّوا۟ كَثِيرًا وَضَلُّوا۟ عَن سَوَآءِ ٱلسَّبِيلِ

Artinya: Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".

Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 76-77
Allah SWT berfirman seraya mengingkari orang yang menyembah kepada selain Dia, yaitu berhala dan patung, seraya menjelaskan kepadanya bahwa hal itu tidak pantas sedikit pun untuk menjadi tuhan.
Allah SWT berfirman: (Katakanlah) wahai Muhammad kepada orang-orang yang menyembah kepada selain Allah; yaitu dari anak cucu Adam, termasuk orang-orang Nasrani dan lainnya (Mengapa kalian menyembah selain Allah, sesuatuyang tidak dapat memberi mudarat kepada kalian dan tidak (pula) memberi manfaat?) yaitu hal itu tidak mampu menahan kemudharatan dan tidak pula memberikan manfaat kepada kalian. (Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) yaitu mengapa kalian menyimpang dari keesaan Dzat Yang Maha Mendengar karena ucapan hamba-hambaNya, Dia Dzat yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Jadi mengapa kalian menyimpang dariNya dan menyembah benda mati yang tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, tidak mengetahui apa pun, tidak bisa memberi mudarat dan tidak bisa memberi manfaat untuk orang lain, dan tidak pula untuk dirinya sendiri?. Kemudian Allah Swt. berfirman: (Katakanlah "Hai Ahli Kitab, janganlah kalian berlebih-lebihan dalam agama kalian dengan cara yang tidak benar)
yaitu janganlah kalian melampaui batas dalam mengikuti kebenaran, dan janganlah kalian memuji orang yang mana kalian diperintahkan untuk menghormatinya, lalu kalian melebih-lebihkannya sampai mengeluarkannya dari kedudukan kenabiannya kepada kedudukan sebagai tuhan. Sebagaimana yang kalian lakukan kepada nabi Isa. Dia adalah salah satu nabi, lalu kalian menjadikannya sebagai tuhan selain Allah. Hal itu tidak lain karena kalian hanya mengikuti leluhur kalian, yaitu leluhur kesesatan yang merupakan pendahulu kalian dari orang-orang yang sesat sebelumnya (dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus) yaitu mereka menyimpang dari jalan yang lurus dan adil, menuju jalan kesesatan

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 77

Selain mempersekutukan tuhan, ternyata sebagian dari ahli kitab juga sering bersikap melampaui batas. Oleh karena itu, Allah memerintah kepada rasulullah untuk mengingatkan mereka. Katakanlah, hai ahli kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan atau melampaui batas dengan cara yang tidak benar dalam berkeyakinan dan melaksanakan ajaran agamamu. Selain itu, hendaknya kamu semua tidak bersikap taklid dan jangan pula kamu mengikuti keinginan atau hawa nafsu orang-orang yang telah tersesat sejak masa dahulu, yaitu sejak sebelum kedatanganku. Sebab pada hakikatnya, mereka itu merupakan orang yang sesat, dan mereka dengan perilaku dan keinginan itu juga telah menyesatkan banyak manusia. Dan ketahuilah bahwa mereka sendiri itu sungguh telah tersesat dari jalan yang lurus yang telah ditetapkan Allah. Bila pada ayat-ayat yang lalu diterangkan tentang penyimpangan umat nasrani, pada ayat-ayat berikut dijelaskan tentang kutukan Allah pada orang yahudi yang kafir. Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir dari bani israil, yaitu mereka yang selalu ingkar dan mengabaikan perjanjiannya dengan Allah, telah dilaknat melalui atau dengan perantaraan lisan nabi dawud dan isa putra maryam. Kutukan Allah yang demikian itu, disebabkan karena mereka durhaka dengan tidak menepati janji yang telah diikrarkan dan selalu melampaui batas dalam melaksanakan ajaran dan tuntunan agama, sehingga cenderung mengarah pada kesesatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Alhasanah Surabaya merupakan layanan aqiqah surabaya siap saji. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. Layanan kami ada berbagai macam pilihan mulai dari harga ekonomis sampai dengan istimewa. Kontak kami sekarang.

Alamat

Ketintang Baru IX No. 30 - Surabaya
Manukan Lor IV-F No. 18 - Surabaya
Rungkut Menanggal Gg. 2-D No. 27  - Surabaya
Perum. Puri Kalitengah Blok i No. 6 SIDOARJO
Perum. Griya Kencana Blok III•T No. 5 GRESIK
Perum. Platinum Regency Blok Q-19 MOJOKERTO