Aqiqah , dalam terminologi Islam, didefinisikan sebagai pengorbanan hewan pada saat kelahiran anak. Ibadah Sunnah Aqiqah sangat dianjurkan. Hal itu dilakukan oleh orang tua atau wali anak. Nabi Muhammad SAW dan rekan-rekannya biasa melakukan Aqiqah saat mereka dianugerahi bayi baru lahir.
Kapan Haruskah Aqiqah Dilakukan?
Waktu terbaik untuk melakukan Aqiqah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi.
Apa Tujuan Aqiqah?
Ada banyak manfaat dalam pelakasanaan Aqiqah. Salah satunya adalah mengumumkan kelahiran bayi. Diberikan seorang anak merupakan berkat besar kepada Sang Pencipta. Tujuan lain adalah mengundang anggota keluarga, tetangga, dan teman untuk merayakan acara yang diberkati. Orang miskin harus disertakan dalam perayaan tersebut dengan menawarkan makanan dan daging yang disajikan pada kesempatan ini.
Jenis hewan yang harus dikorbankan
Berikut ini adalah hadis Nabi Muhammad SAW dimana dia menasehati Aqiqah seekor kambing / domba.
Dikisahkan oleh Umm Kurz: Nabi saw. Bersabda: Dua domba yang saling mirip dikorbankan untuk anak laki-laki dan satu untuk perempuan. (Sunan Abu Dawood Book 15, No. 2830)
Kondisi hewan untuk aqiqah
Kondisi hewan di Aqiqah sama dengan kondisi binatang di Qurbani. Hewan yang harus disembelih pastilah seekor kambing, sapi atau unta. Untuk unta, harus lebih tua dari 6 tahun, untuk sapi umurnya harus lebih tua dari 3 tahun dan untuk kambing, harus lebih tua dari 2 tahun. Mereka harus bebas dari segala bentuk cacat seperti buta, sakit, lemas atau kurang gizi. Hewan harus disembelih dengan cara manusiawi yang sesuai.